Angkakejadian buta warna di beberapa negara secara keseluruhan lebih banyak pada laki-laki. Pada ras kaukasia eropa terdapat sekitar 8% penderita buta warna, ras Chinese sekitar 4%, dan ras Jepang sekitar 6,5% (6). Angka kejadian buta warna di Indonesia berdasarkan keluhan penderita adalah 0,7%. Sumatera Selatan termasuk satu
p> Buta warna adalah ketidakmampuan seseorang untuk membedakan beberapa warna yang dapat dibedakan oleh orang lain. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi pada gen OPN1LW, OPN1MW, dan OPN1SW. Keadaan ini diturunkan dengan pola X-linked atau bisa juga didapat setelah lahir. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan prevalensi buta warna pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain potong lintang yang menggunakan data sekunder. Besar sampel sebanyak 174 orang diambil dengan metode stratified random sampling di Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, dan Fakultas Agama Islam. Mahasiswa yang dipilih adalah mahasiswa angkatan 2017 yang namanya terdaftar di Data status penglihatan warna diambil dari arsip skrining buta warna milik Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran UM Palembang. Skrining buta warna dilakukan tim kesehatan penerimaan mahasiswa baru, yang terdiri dari 7 dokter umum, dengan menggunakan Buku Ishihara sebagai alat bantu. Sampel terdiri dari 88 orang laki-laki 50,6% dan 86 orang perempuan 49,4%. Penelitian ini hanya menemukan 1 subjek penelitian dengan buta warna 0,6% berjenis kelamin laki-laki. Angka ini lebih rendah dari angka kejadian nasional yaitu 0,7% dan angka kejadian di Sumatera Selatan 12,8%. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa biasanya buta warna terjadi pada laki-laki karena memperoleh kromosom X dari ibu yang membawa alel buta warna. Kesimpulan, prevalensi buta warna pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang tergolong rendah bila dibandingkan prevalensi nasional. Dilansirdari Encyclopedia Britannica, diketahui persentase laki-laki buta warna di indonesia sebanyak 8%. maka jumlah wanita karier adalah 14,72%. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Jika frekuensi golongan darah O dalam suatu populasi adalah 16% dan gen IA = IB, maka frekuensi yang bergolongan JawabanJadi, persetase wanita carrier dan wanita buta warna adalah dan 7%penjelasanButa warna merupakan kelainan genetik yang bersifat homozigot resesif dan dapat diturunkan ke keturanan untuk mencari populasi yang memilki gen buta warna yaitup^2 + 2pq + q^2maka dapat kita dapat menyelesaikan permasalahan tersebutDiketahuipria buta warna = 7%Ditanyakanwanita karier dan buta warna =....%JawabanMaka setelah kita mendapatkan nilai p = dan q = lalu kita masukkan ke rumus%wanita karier = 2 × × 100% = 38,48%%wanita buta warna = × 100% = 6,76%-Detail JawabanMapel BiologiKelas IX SMAMateri Genetika populasiKata kunci buta warna, homozigot resesipKode soal 4Kode kategorisasi0% found this document useful 0 votes0 views1 pageOriginal TitlePersentase laki-laki buta warna di Indonesia sekitCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views1 pagePersentase Laki-Laki Buta Warna Di Indonesia SekitOriginal TitlePersentase laki-laki buta warna di Indonesia sekitJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!
Buta warna adalah penyakit tautan kromosom X yang bersifat resesif yang menyebabkan penderitanya memiliki kualitas penglihatan warna yang kurang baik. Penderita buta warna pada laki-laki lebih banyak dibandingkan pada perempuan. Dilansir dari HealthLine, didunia 1 dari 12 laki-laki menderita buta warna dan 1 dari 200 perempuan